Posted by :
Unknown
Rabu, 25 Maret 2015
SEJARAH BERDIRINYA IMM PONOROGO
Masa pra meletusnya G30 S PKI ditandai dengan
munculnya organisasi-organisasi pemuda baik itu oraganisasi politik maupun
organisasi kemasyarakatan melihat kondisi yang sedemikian, maka saat itu
didirikanya IMM ponorogo pada tahun 1963, yang dimotori oleh Mahmud Sayuti BA,
Nur wathoni, dan mawardi yang ketiga-tiganya bukan mahasiswa muhammadiyah. Pada
thn 1966 terjadi pergantian pengurus ketuanya dijabat oleh samalun sedang
pengurus yang lain yaitu suryono, budi wibowo dllnya.
Pada masa 1966 kegiatan aksi dari mahasiswa timbul
dimana-mana, saat itu pula IMM menggabungkan diri pada Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia ( KAMI). Sentral kegiatan IMM pada waktu itu bertempat dikantor
Muhammadiyah daerah jalan hayam wuruk ponorogo. Kegiatan-kegiatan yang pernaH
dilakukana adalah mengadaakan teraining-training, mengikuti rapat kerja KAMI
dimalang, solo serta kota besar lainya. Dalam kegiatanya IMM ponorogo pernah
megirimkan 4 orang konferensi IMM disolo dan surabaya, juga pada tahun 1971
mengirimkan 2 orang untuk mengikuti munas dibanjarmasin. Keanggotaan IMM pada
waktu itu masih relatif kecil, hal ini dikarenakan kodisi pada waktu itu
putra-putri Muhammadiyah yang berpredikat mahasiswa memeng masih sedikit
kebanyakan mereka kuliah diluar ponorogo. Perlu dicatat pada masa itu mahasiswa
E.C IKIP negri surabaya di Ponorogo universitas 17 agustus ( UNTAG) maupun
Universitas merdeka ( UNMER ) kebanyakan bergabung ke GMNI ( gerakan mahasiswa
nasional indonesia ) sehingga mampu mengibarkan bendera IMM di perguruan tinggi
tersebut adalah suatu kebanggaan tersendiri sebab tidak sedikit
hambatan-hambatanya bahkan pernah menyampaikan resolusi/usulan kepada pimpinan
E.C IKIP negri surabaya di ponorogo, agar waktu-waktu shalat hendaknya
dihormati, serta meminta satu lokal khusus untuk Mushala kampus dan
alhamdulillah usaha tersebut berhasil. Disamping kegiatan-kegiatan tersebut
diatas, juga aktif didalam kegiatan dakwah Islamiyah, baik yang berupa interen
dan ekteren. Hubungan IMM dengan pejabat khususnya KODIM 08 05 ponorogo berjalan
dengan baik sehingga keberadaan IMM masa itu juga ikut diperhitungkan,
khususnya dalam pengambilan keputusan-keputusan tentanga kegiatan-kegiatn aksi
mahasiswa.
Periode berikutnya, pimpinan IMM di pegang oleh
Syamsudin BA, yang kegiatannya antara lain:
Melaksanakan kasih sayang terhadapa mahasiswa baru
UMP Melaksanakan darul arqom tingkat madya bagi anggota IMM Mengadakan kegiatan
bakti sosial antara lain dalam bentuk membagi-bagikan daging kurban kepada
masyarakat yang tinkat ekonominya masih rendah dan rawan agamanya Mengirimkan
utusan untuk mengikuti raker IMM tingkat wilayah jawa timur.
Kepemimpinan Syamsudin BA selanjutnya diganti oleh
muhammad lutfi dibantu oleh Imam Suhadi sebagai sekretaris. Dalam masa
kepengurusan muhammad lutfi ditandai dengan kegiatan-kegaitan dakwah terpadu,
pondok ramadhan, Darul Arqam mengikuti aktifitas-aktifitas muaktamar dsb.
Part 2
Bermula dari bapak Sarlan dan bapak Sunarto yang
selaku mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo saat itu diutus oleh
Pembantu Rektor Tiga untuk mengikuti Musyawarah Daerah (Musyda) IMM di Malang
pada tahun 1985 .Dalam Musyda tersebut beliau berdua mendapat materi ke IMM-an
dan mendapat instruksi dari Senior Pimpinan Wilayah IMM Jawa Timur untuk
mendirikan IMM di Ponorogo. IMM merupakan pembinaan kader Muhammadiyah di
lingkungan mahasiswa jadi perlu didirikan IMM di Kabupaten Ponorogo. Sesudah
pulang dari Musyda IMM di Malang, bapak Sarlan dan teman-teman mengumpulkan
senat-senat di setiap Fakultas Unmuh Ponorogo untuk musyawarah mendirikan IMM.
Setelah IMM terbentuk maka dipilihlah bapak Lutfi dari Fakultas Ekonomi sebagai
ketua umum pertama PC IMM Ponorogo sedangkan bapak Sarlan sendiri menjadi Ketua
Bidang Dakwah PC IMM Ponorogo. Program yang pertama dari PC IMM Ponorogo adalah
menyatukan almamater semua fakultas menjadi merah atau jas merah yang semula
almamater setiap Fakultas di Unmuh Ponorogo berbeda satu sama lain.